Jelangkung - Jelangkung... Disini ada pesta .. Pesta kecil-kecilan.. Datang tak dijemput.. Pulang tak diantar..

Jumat, 02 November 2012

Wanita Menari

cerita ini berawal dari apatermanku.. 

pagi hari yang cerah, aku bergegas menuju kampus tempat dimana aku menuntut ilmu.. sewaktu aku menuruni tangga, aku melihat ada seorang wanita yang cantik sekali, sedang duduk dan membaca buku tentang tarian menari.. dan dengan penuh keberanian, akupun berkenalan dengan dia dan alhasil dia merespon ku dengan ramah dan tersenyum hangat kepadaku.. cherry namanya..
setelah 2minggu kami berteman, aku pun mulai berani mengajaknya untuk makan malam.. dan akhir nya dia pun menyetujui'nya, kami saling berbincang-bincang dan dia pun menceritakan tentang dirinya.. ternyata dia adalah seorang penari balet, dan sekarang dia sedang sibuk latihan menari untuk mengikuti kontes di luar negri.. dimana pun ia berada, selalu saja menari.. sungguh dia seorang wanita yg memiliki semangat yg sangat tinggi dimataku..

Setiap hari aku selalu memantaunya melalu kaca apatermenku, karena kebetulan kamar dia dan aku tepat berseberangan.. namun aku cukup menyesal karena aku tidak bisa melihatnya menari secara langsung, karena kaca apaterman dia, terhalang sebuah gorden putih yang dipasang dijendela kamarnya, dan akupun hanya bisa melihat bayangannya ketika dia yang sedang menari dan entah mengapa, aku pun mulai jatuh cinta kepadanya..

Malam pun tiba, sekitar pukul 19.00 aku menelepon dia hanya sekedar untuk mengajaknya pergi makan malam, namun ajakan ku ditolaknya karena, dia sedang sibuk berlatih menari.. aku pun tak percaya dan mengintip lewat kaca apatermenku, dan ternyata benar, dia sedang menari.. Setiap pagi, aku selalu menyempatkan bertemu dia halaman apaterman.. Karena tidak ada waktu lain untuk bertemu dia, karena setiap hari yang dia lakukan hanya berlatih menari menari dan menari.. karena pertunjukannya akan segera dimulai dalam tempo dekat ini..


Karena kesibukannya tersebut.. Kurang lebih selama 1 bulan ini kami sudah tidak pernah bertemu.. dan akupun tidak pernah menanyakan keadaannya, karena aku tidak ingin mengganggu kesibukan latihannya.. jujur.. aku mulai jatuh cinta kepadanya.. memang kami baru berkenalan, tapi aku percaya dia lah pilihan tepat di hatiku. aku pun mulai sering memantaunya menari lewat kaca apaterman ku.. akhir-akhir ini dia terlihat sangat rajin dan menari tanpa batas.. bahkan sewaktu jam menunjukan 03.00pagi.. aku melihat sejenak, dari kamarku ke arah seberang kamarnya, ternyata diapun tetap saja sedang berlatih menari.. aku tau karena terlihat bayangan dia sedang menari dibalik gorden putih itu.. sungguh luar biasa bagiku.. Suatu hari.. aku berinisiatif untuk menyatakan cintaku kepadanya. Aku hanya berbekal coklat, bunga, dan sebuah botol minuman madu untuknya..

Dan ketika sampai di depan kamar apatermannya.. aku mulai mengetuk dan memanggil namanya.. Tapi tdk ada jawaban dari dalam, padahal sebelum berangkat, aku masih melihatnya sedang menari.. mungkin sedang di toilet pikirku.. 20 menit menunggu dan aku mencoba mengetuk lagi dan tetap tidak ada jawaban juga dari dalam.. akupun mulai curiga.. dengan penuh keberanian, Aku DOBRAK pintu tersebut.. DAN AKHIRNYA..
Pujaan hatiku yg selama 1 bulan ini terlihat sedang sibuk menari ternyata selama ini aku tertipu.. yang terdapat di depan mataku adalah dia sosok yg ku kenal sedang tergantung diri, dan badannya berayun-ayun ke kiri dan kanan mengikuti tali yang menggantung tepat di lehernya...
Sekian..




By : dwayne reywinson

Minggu, 15 Januari 2012

Aku Takut Pada Cermin

Aku takut pada cermin.
Terutama pada setiap bayangan orang-orang yang terpantul di dalamnya…

Jika ada satu hal yang dapat kuenyahkan dari dunia ini, itu adalah pantulan bayangan. Entah itu di cermin, kaca mobil, ataupun benda-benda mengkilap lainnya yang dapat memantulkan bayangan setiap objek di dalamnya dengan cukup jelas..

Bayangan-bayangan tersebut sungguh membuatku gila! Tak jarang sumsumku berdesir setiap saat secara kebetulan aku melewati objek mengkilat. Terutama jika aku melihat bayangan orang lain selain diriku sendiri di dalam cermin tersebut. Mungkin hal ini dianggap aneh bagi kebanyakan orang. Tetapi apa yang terjadi tiga tahun yang lalu benar-benar telah mengubah hidupku sepenuhnya.

Waktu itu aku baru saja merayakan ulang tahunku yang kelima belas. Siang itu aku menemani salah seorang bibiku ke salon langganannya. Sebenarnya aku agak malas menemani bibiku yang satu itu. karena jika ia sudah keasyikan mengobrol, gempa bumi yang super dahsyat atau hujan batu pun tak akan menghentikan ocehannya yang super lengkap, dari isu seputar kenaikan BBM, gosip artis, sampai si Chiko yang suka menguber-uber anjing betina tetangga sebelah kami. Pokoknya ampun-ampunan deh bibiku yang satu itu.

Maka dengan berbekal komik, sebatang coklat, dan MP4 yang baru kubeli dua hari sebelumnya, akhirnya dengan setengah hati aku pun menyetujui untuk ikut bibiku ke salon. Nggak apa-apalah, pikirku, siapa tahu bibiku bersedia mentraktirku pizza sepulang kami dari salon nanti, sebagai upahku menemaninya hari itu.

Akhirnya setelah terkantuk-kantuk di dalam tuk-tuk (sejenis kendaraan umum di Thailand) selama beberapa saat, kami tiba juga di gedung bercat merah muda itu. Bangunan berarsitektur Portugis itu masih kelihatan seindah dan semenarik dua tahun sebelumnya, ketika terakhir kali aku menemani ibu dan bibiku ke tempat tersebut. Dengan dinding luar berbalutkan relief bunga teratai ungu dan merah, salon itu berdiri megah di tengah himpitan gedung-gedung perkantoran lain yang menjulang tinggi di sekitarnya.

Salon itu tidak sepenuh biasanya. Maklumlah. Mungkin karena hari itu hari Rabu pagi. Dari kaca jendela luar hanya terlihat beberapa orang remaja putri di dalam dan seroang nyonya muda yang sedang di-crembath. Syukurlah, kataku dalam hati. Moga-moga bibiku cepat selesai. Aku sudah tak sabar ingin menikmati pizza kegemaranku!

Begitu kami melangkah masuk, aroma wewangian khas Thailand segera menyergap kehadiran kami berdua. dan seorang wanita muda berbusana daerah menyambut kami dengan senyum ramahnya. Ia dengan sigap mengantarkan bibiku ke ruang sebelah dalam sementara aku segera memarkirkan pantatku di kursi empuk di sudut ruangan dan mengeluarkan MP4 biru mudaku. Detik berikutnya aku telah asyik terlarut dalam komikku sambil mengunyah coklat dan mendengarkan lagu.


Waktu berlalu dengan cepat. Kira-kira satu jam kemudian bibiku sudah hampir selesai. Ia sedang mematut-matut dirinya di depan cermin. Aku bangkit dari kursi dan menghampirinya. Sekilas aku melirik ke arah cermin. Pada saat itulah aku melihat sesuatu yang aneh.

Wajah penata rambut yang pada saat itu sedang menyemprotkan hair spray pada rambut bibiku terlihat menyeramkan. Pelipis sebelah kirinya terlihat mengucurkan darah dan membasahi kemeja putihnya. Aku tersentak kaget! Segera aku memalingkan wajah dari cermin dan memperhatikan sang penata rambut yang berdiri tepat di samping kananku. Tapi ia terlihat baik-baik saja! Tak ada luka sedikit pun pada wajahnya dan kemejanya putih bersih.

Aku mulai kebingungan. Aku kembali memandang cermin. Dan apa yang kulihat tetap sama dengan apa yang kulihat pertama kali. Wajah dan baju yang merah oleh ceceran darah yang mengucur semakin deras!

Aku tak tahan lagi! Aku segera mengubah posisi berdiriku agar aku tak dapat melihat bayangannya di cermin. Semua ini benar-benar membuatku gila! Apakah ada yang salah dengan penglihatanku? Ataukah ini hanya imaginasiku belaka?

Tak lama kemudian bibiku selesai dan kamipun pulang ke rumah melalui rute yang sama. Sepanjang perjalanan aku mengunci bibirku rapat-rapat. Pikiranku benar-benar kalut! Aku masih bingung dengan apa yang baru saja kualami.

Selang beberapa minggu kemudian, bibiku kembali ke salon itu untuk creambath. Pada saat itulah kami mendengar kabar bahwa salah seorang penata rambut salon tersebut telah meninggal dunia dua minggu sebelumnya karena kecelakaan mobil dan ia adalah penata rambut yang waktu itu melayani bibiku! Katanya sewaktu ia hendak pulang ke rumah pada hari itu, di tengah jalan ia tertabrak oleh seorang pengendara motor ugal-ugalan sehingga tubuhnya terpental ke aspal dan kepalanya terbentur keras sehingga darah mengucur dari wajahnya. Orang-orang segera membawanya ke rumah sakit terdekat, tetapi ia meninggal dunia dalam perjalanan karena luka-lukanya sangat parah dan ia mengalami pendarahan hebat di kepalanya.

Aku tertegun.

Mendadak aku teringat penglihatan yang kualami waktu itu. Apakah itu merupakan firasat akan terjadinya sesuatu? Aku berusaha melupakan peristiwa tersebut dan kuanggap hal itu sebagai suatu kebetulan belaka. Sampai beberapa bulan kemudian...

Hari sudah siang ketika aku dan Irene, teman sekelasku, pulang dari sekolah. Rumah kami berdekatan, sehingga hampir setiap hari kami pergi dan pulang sekolah bersama-sama. Dalam perjalanan pulang kami memutuskan untuk mampir ke mal terdekat untuk membeli beberapa perlengkapan sekolah.



Sewaktu kami melewati sebuah butik pakaian, secara kebetulan aku menoleh ke arah kaca etalase. Dan napasku tersentak. Aku dapat melihat bayanganku sendiri di kaca itu, tetapi di sampingku bukan bayangan Irene, melainkan ayahnya. Ia terlihat pucat dan sedih.



Jantungku berdegup keras. Aku teringat kembali peristiwa yang kualami beberapa bulan sebelumnya bersama bibiku. Aku tak tahu apakah hal yang sama akan terulang lagi. Aku tak berani mengucapkan sepatah kata pun tentang hal itu padanya. Aku tak ingin ia sedih memikirkan hal-hal yang belum tentu akan terjadi.

Malam itu aku baru saja akan pergi tidur ketika tiba-tiba telepon berdering. Ketika kuangkat, terdengar suara Irene. Ia tersedu-sedu. Aku langsung merasakan firasat buruk. Di sela isak tangisnya, ia berkata terbata-bata,

"Phrai, ayahku ..." ia tak dapat melanjutkan kalimatnya. Ia hanya terisak pelan.

"Ada apa dengan ayahmu? Apa yang terjadi?" Mendadak aku merasa gugup dan tegang. Tanganku gemetaran. Pikiranku benar-benar kalut. Apakah ini…?

Tidak mungkin! Jangan!

Belum sempat aku berpikir lebih jauh, isakan Irene kembali terdengar.

"Ayahku tak sadarkan diri. Beberapa saat yang lalu ia mendapat serangan jantung. Kini ia sedang dalam perjalanan ke rumah sakit."

Aku tersentak kaget. Seketika tubuhku lunglai dan jantungku berdegup tak karuan. Oh Tuhan, jangan biarkan firasatku menjadi kenyataan,, doaku dalam hati.

"Irene, kita berdoa saja, semoga beliau tidak apa-apa," kataku sambil menarik napas panjang.

"Suster yang merawat ayahku mengatakan bahwa ayahku dalam kondisi kritis karena ia terlambat diberikan pertolongan," Irene berkata lirih sambil terisak-isak.



Aku tak bisa mengatakan apa-apa lagi selain menghibur sahabatku itu. Malam harinya aku berdoa semoga firasatku meleset dan segalanya akan baik-baik saja. Aku sungguh-sungguh berusaha menghibur diriku sendiri bahwa apa yang kulihat waktu itu di kaca etalase toko bersama Irene adalah halusinasiku saja dan tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang telah terjadi pada ayah Irene. Tetapi semakin aku berusaha meyakinkan diriku sendiri, semakin besar keraguan yang tumbuh jauh di lubuk hatiku bahwa apa yang kualami sebelumnya tidak akan terulang kembali.



Keesokan harinya aku kembali mendapat kabar dari Irene. ia mengabarkan bahwa ayahnya telah meninggal dunia malam itu juga. Aku sangat sedih mendengarnya. Terlebih-lebih karena aku telah mendapat pertanda tentang hal itu sebelumnya namun tak ada yang dapat kulakukan untuk mencegah musibah itu. Apakah ini suratan takdir? Jika ya, apa gunanya aku mendapatkan firasat itu jika aku sendiri tak dapat melakukan apa-apa untuk mencegahnya? Mengapa? Mengapa? Beribu tanda tanya berkecamuk dalam benakku, namun aku sungguh tak kuasa untuk menjawab semua pertanyaan itu. Semua peristiwa ini benar-benar membuatku stres!



Semenjak kedua peristiwa itu, aku masih mendapat penglihatan-penglihatan lain yang sering kali membuatku dibayangi perasaan bersalah, sedih, dan takut. Tak jarang aku melihat bayangan-bayangan menyeramkan dari orang-orang di sekililingku yang tak kukenal. Entah itu bayangan pedagang sayur yang kebetulan lewat di dekatku, atau bahkan seekor kucing liar yang melintas di hadapanku. Semua bayangan mereka sungguh membuatku merana!

Aku hanya bertanya-tanya, kapan kiranya, suatu hari nanti, aku akan melihat bayangan kematianku sendiri. Apakah hari ini? Besok? Lusa? Ataukah tahun depan? Atau bahkan sesaat lagi?

Aku hanya berharap semoga aku siap menghadapi hari itu.

Hari ketika bayanganku menjadi kenyataanku…

By : dwayne reywinson

Follow me : @Jelangkung

Kamis, 22 Desember 2011

Rambut Orang Mati





Nama saya Jane umur 20 Tahun. Kisah ini bermula pada saat aku menyambung rambutku untuk gaya dan terlihat tampil beda, Pada bulan Maret 2006 aku pergi ke sebuah salon mewah di Jakarta (saya tidak mau sebutkan nama salon itu), 


saya ingin terlihat cantik dengan menyambung helaian rambut agar terlihat panjang. Saya rela mengeluarkan biaya 5 juta rupiah untuk sambung rambut. Aku tahu bahan rambut yang di gunakan adalah rambut dari manusia asli, awalnya aku tak berfikir dari manakah asal rambut-rambut ini, hampir 4 jam aku berada di salon karena pemasangan rambut ini harus teliti agal hasilnya perfect (sempurna). 
Setelah aku selesai saya melihat perubahan pada diri saya, seperti bukan diri saya. Entahlah itu mungkin hanya perasaan saya saja. Setiap menit saya selalu membelai-belai rambut baru saya, terasa sangat halus sekali.


Setelah saya pulang dari salon saya pergi ke toilet, kebetulan jam menunjukan pukul 8.30 malam, keadaan toilet sangat sepi sekali dan saya rasa hanya saya yang ada di toilet malam itu. Tiba-tiba saya mendengar suara langkah sepatu dan menuju toilet di sebelah saya, dan wanita itu bersenandung terus selama di toilet. 
Saya pikir ia sedang senang, lalu saya keluar dari toilet. Dan alagkah terkejutnya saya melihat semua pintu toilet terbuka dan tidak ada siapa pun di luar toilet, tiba-tiba bulu di tanganku berdiri dan berfikir bahwa yang sedang bersenandung itu bukan manusia melainkan... (entahlah saya menjadi takut sekali mengingat kejadian itu) lalu saya bergegas pulang menuju rumah, selama di jalan saya terus melamun dan sangat takut), sesampainya di rumah saya melihat sekor kucing hitam berdiri di depan pagar rumah saya. Alangkah terkejutnya saya dan sayapun semakin takut, saya lagsung bunyikan klakson mobil saya agar orang rumah bukakan pagar untuk saya, saya tidak berani turun dari mobil pada waktu itu dan lucunya saya sempat menangis karena sangat ketakutan. 


Setelah saya parkirkan mobil saya lagsung masuk kamar untuk bersikan make up di wajah, dan pada saat saya ber cermin saya mersa terkejut sekali, karena saya merasa itu bukan wajah saya.
Spontan saya lagsung lari dan berteriak-teriak memanggil tante saya. Dan pada waktu itu tante saya pun terkejut. "Ada apa Mar? kamu kok ketakutan sekali?" ujar tante saya. Tante saya takut sekali banyak hal ganjil yang saya temui pada hari ini. Lalu saya ceritakan semua kejadian-kejadian tadi pada tante saya, tante saya berkata mungkin hanya halusinasi kamu saja. Tante saya menyarankan malam ini tidur besama dia saja, dan banyak-banyak berdoa.


Pada malam harinya ketika saya tidur dengan tante saya, saya melihat penampakan seorang wanita di sudut kamar, a berkata "Kembalikan lah rambut ku....." aku spontan terkejut dan langsung menyalakan lampu lalu sambil menutup wajah dengan bed cover. Waktu menunjukan pukul 01.15 subuh. Akhirnya saya tertidur karena lelah sekali.Tapi tidur tidak sepenuhnya tidur dan masih sedikit tersadar. Tiba-tiba saya merasakan ada yang menarik-narik rambut saya, ketika saya membuka bed cover tepat sekali dihadapan wajah saya nampak seorang wanita menatap wajah saya, persis sekali dengan rupa wajah saya di kaca pada waktu itu dan sayapun teriak lalu pingsan tak sadarkan diri.


Ketika saya sadar waktu sudah menunjukan pukul 08.10 pagi hari dan tanteku membangunkan aku dan menanyakan kejadian pagi itu, lalu aku ceritakan semuanya. Lalu tanteku menyarankan agar kamu potong saja rambut yang telah kamu pakai itu, lalu akhirnya saya turuti perkataan tanteku. Saya gunting rambut saya pagi itu juga, lalu saya masukan ke sebuah kotak dan di kubur di depan halaman rumah. Setelah kejadian pagi itu saya sudah tidak merasakan kejadian yang mengerikan itu lagi.


by : Dwayne reywinson
follow me : @Jelangkung

Jumat, 26 Agustus 2011

Kisah Perempuan Dalam Lift

Kisah yang sangat menyeramkan dan mengerikan ini terjadi pada seorang staff laki-laki yang bekerja
di lantai 12 Graha Elnusa Jl TB Simatupang
Jak-Sel..
Tadi malam (hari kamis malam jumat) beliau bekerja
lembur dan terpaksa pulang agak larut malam
sekitar jam 1 Pagi sendirian..
Sampai di depan lift,. dia pun tekan tombol untuk turun..
Kemudian pintu lift terbuka tanpa ada siapa-siapa didalamnya..

Dia masuk dan menekan tombol 'B1' untuk menuju
Basement.. Tetapi entah kenapa lift ini bukannya
turun melainkan terus naik keatas..
Lift berjalan terus hingga sampai ke lantai 16, berhenti dan terbuka...
Ketika pintu lift terbuka, ada seorang wanita..
cantik jelita dan menawan sekali tersenyum
manis dan masuk ke lift.. Si Staff laki-laki tersebut merasa
heran.....
karena dia merasa tidak pernah melihat perempuan
tersebut selama dia bekerja di gedung tersebut..
Perempuan tersebut masuk dan berdiri di
belakangnya sesaat kemudian tercium wangi bunga melati,
maka Diapun bertanya-tanya dalam hatinya ...
siapa perempuan tersebut, dan kenapa sudah
malam begini belum pulang kerumahnya.

Mau disapa terasa malu , jadi masing-masing
saling terdiam.
Dalam suasana hening dan sunyi itu,lift
turun perlahan tingkat demi tingkat. Tapi ketika
sampai pada lantai 10 , tiba-tiba lampu lift
padam dan lift berhenti.

Seketika itu dia mencium aroma bau yang
teramat busuk, yang mengganggu hidungnya.
Dan bulu romanya tiba-tiba merinding.

Diapun langsung berkeringat dingin dan .
sebisa-bisanya membaca ayat-ayat suci yang
terlintas dikepalanya sambil memberanikan diri dan
perlahan-lahan menoleh kebelakang setelah
lampu lift menyala.

Dan apa yang .dilihat....?
Tiba-tiba saja, perempuan yang berada
dibelakangnya tertawa malu...dan berkata:
Maaf ya 'Mas', saya
kentut..

Sekian

By : Dwayne reywinson

Follow me : @Jelangkung

Liburan

Liburan kemarin aku bersama teman-teman ku mengadakan wisata ke villa teman.. sepanjang perjalanan. biar tidak BT kita biasa bernyanyi dan berfoto-foto ria.. di pertengahan perjalan, kami kaget karena mendengar suara rem mobil, lalu di ikuti dengan suara seperti mobil yg berguling-guling.. kita semua langsung turun dari kendaraan dan berusaha untuk menolong pengendara tersebut.. aku berlari menuju mobil hitam tersebut, berusaha mencari si pengendara mobil, dah alhasil aku menemukannya di bangku depan, ternyata dia seorang perempuan setengah baya.. dan lebih mengerikan lagi, terlihat kepalanya tergencet atap mobil.. namun masih hidup, dengan sekuat tenaga wanita tersebut berteriak kecil di depanku..
" adik, tolong kakak, kepala kakak sakit ".. dia berbicara dengan bola mata ke arah atas, dan mulut yang sudah bersimbah darah.. 
Aku pun heran mengapa aku tidak berani membantu kakak tersebut.. beruntung ada berombong warga setempat yang datang dan dengan singgap langsung menolong.. Mereka pun langsung berusaha melepaskan kepala dan badan wanita tersebut yg sedang tergencet mobil.. karena tahu warga sedang menolong, jadi aku dan temanku mengabaikan wanita tersebut, dan kita mulai melanjut kan perjalanan.. namun sebelum aku memasuki pintu mobil ku, aku sempat menoleh ke arah wanita tersebut, dan ternyata dia melihat kearahku, dengan rasa takut, aku hanya bisa membalas dengan senyuman kecil.. 
sekitar pukul 02.30pagi. kami sampai tujuan, dan kami langsung beristirahat, karena telalu lelah dalam perjalanan yg panjang tadi.. sewaktu di dalam kamar, aku selalu saja membayangkan kejadian dan wajah wanita tersebut.. karena tidak bisa tidur, aku pun turun kehalaman untuk sekedar merokok.. 
20menit aku di halaman, mendadak terdengar suara bisikan perempuan ditelingaku sedang berkata "adik mengapa kamu tidak menolongku ".. aku pun terkaget dan shock, dengan penuh keberanian, aku menoleh kebelakang, dan alhasil tidak ada orang sama sekali, mungkin halusinasi pikirku.. 
dan sewaktu aku membalikan kepalaku keposisi semula.. dan akupun langsung shock.. ternya didepanku, aku melihat perempuan yang mengalami kecelakaan tadi sedang tiduran di lantai dengan tangan meraih ke atas, dia menangis dan berkata.. 
" adik.. mengapa kamu tadi tidak menolongku, kepala kusakit sekali, tolong aku.." aku pun pingsan dan keesokan pagi hari aku sudah berada dikamarku, aku melihat kearah bajuku,ada terdapat 4 helai rambut yg sama panjangnya dengan perempuan yang semalam menghampiriku..!

Sekian

By : Dwayne reywinson

Follow me : @Jelangkung

Wanita Penari

cerita ini berawal dari apatermanku..
pagi hari yang cerah, aku bergegas menuju kampus tempat dimana aku menuntut ilmu.. sewaktu aku menuruni tangga, aku melihat ada seorang wanita yang cantik sekali, sedang duduk dan membaca buku tentang tarian menari.. dan dengan penuh keberanian, akupun berkenalan dengan dia dan alhasil dia merespon ku dengan ramah dan tersenyum hangat kepadaku.. cherry namanya.. 
setelah 2minggu kami berteman, aku pun mulai berani mengajaknya makan malam.. akhirnya dia mau, dan dia menceritakan tentang dirinya.. ternyata dia adalah seorang penari balet, dan sekarang dia sedang sibuk latihan menari untuk mengikuti kontes di luar negri.. dimana pun ia berada, selalu saja menari.. sungguh dia seorang wanita yg memiliki semangat yg sangat tinggi dimataku..
Setiap hari aku selalu memantaunya melalu kaca apatermenku, karena kebetulan kamar dia dan aku tepat berseberangan.. namun aku cukup menyesal karena aku tidak bisa melihatnya menari secara langsung, karena kaca apaterman dia, terhalang sebuah gorden putih yang dipasang dijedela kamarnya, dan akupun hanya bisa melihat bayangannya ketika dia sedang menari.. Entah mengapa, aku pun mulai jatuh cinta kepadanya..

Malam pun tiba, sekitar pukul 19.00 aku menelepon dia hanya sekedar untuk mengajaknya pergi makan malam, namun ajakan ku ditolaknya karena, dia sedang sibuk berlatih menari.. aku pun tak percaya dan mengintip lewat kaca apatermenku, dan ternyata benar, dia sedang menari.. Setiap pagi, aku selalu menyempatkan bertemu dia halaman apaterman.. Karena tidak ada waktu lain untuk bertemu dia, karena setiap hari yang dia lakukan hanya berlatih menari menari dan menari.. karena pertunjukannya akan segera dimulai dalam tempo dekat ini..
Karena kesibukannya tersebut.. Kurang lebih selama 1 bulan ini kami sudah tidak pernah bertemu.. dan akupun tidak pernah menanyakan keadaannya, karena aku tidak ingin mengganggu kesibukan latihannya.. jujur.. aku mulai jatuh cinta kepadanya.. memang kami baru berkenalan, tapi aku percaya dia lah pilihan tepat di hatiku. aku pun mulai sering memantaunya menari lewat kaca apaterman ku.. akhir-akhir ini dia terlihat sangat rajin dan menari tanpa batas.. bahkan sewaktu jam menunjukan 03.00pagi.. aku melihat sejenak, dari kamarku ke arah seberang kamarnya, ternyata diapun tetap saja sedang berlatih menari.. aku tau karena terlihat bayangan dia sedang menari dibalik gorden putih itu.. sungguh luar biasa bagiku.. Suatu hari.. aku berinisiatif untuk menyatakan cintaku kepadanya. Aku hanya berbekal coklat, bunga, dan sebuah botol minuman madu untuknya..

Dan ketika sampai di depan kamar apatermannya.. aku mulai mengetuk dan memanggil namanya.. Tapi tdk ada jawaban dari dalam, padahal sebelum berangkat, aku masih melihatnya sedang menari.. mungkin sedang di toilet pikirku.. 20 menit menunggu dan aku mencoba mengetuk lagi dan tetap tidak ada jawaban juga dari dalam.. akupun mulai curiga.. dengan penuh keberanian, Aku DOBRAK pintu tersebut.. DAN AKHIRNYA.. 
Pujaan hatiku yg selama 1 bulan ini terlihat sedang sibuk menari ternyata selama ini aku tertipu.. yang terdapat di depan mataku adalah dia sosok yg ku kenal sedang tergantung diri, dan badannya berayun-ayun ke kiri dan kanan mengikuti tali yang menggantung tepat di lehernya... 
Sekian..
By : Dwayne reywinson

Follow me : @Jelangkung

Senin, 22 Agustus 2011

Rumah Tangga Keluarga Kang

Rumah tangga keluarga Kang tidak bisa dikatakan harmonis. Pasangan muda yang sudah memiliki seorang anak balita itu hampir setiap hari bertengkar. Ada saja yang mereka pertengkarkan. Dari urusan sepele seperti mengantar anak mereka ke TK sampai urusan dapur dan isu perselingkuhan. Sudah bukan hal aneh lagi jika para tetangga mendengar teriakan-teriakan mereka di tengah pagi buta diiringi dengan suara pecahnya barang-barang di rumah pasangan tersebut.

Hal ini berlangsung terus selama hampir satu tahun lamanya ketika Tuan Kang tak bisa lagi menahan emosinya dan pada suatu hari, di tengah pertengkaran hebat, ia membunuh istrinya sendiri.

Tak ada tetangga dan kerabat yang mengetahui hal ini. Setiap kali mereka menanyakan keberadaan Nyonya Kang, ia selalu berujar bahwa istrinya sedang ngambek dan kembali ke rumah orang tuanya. Mereka tak berani menanyakan lebih jauh karena takut akan tabiatnya yang mudah meledak sewaktu-waktu. Tak ada yang mengira bahwa sang istri telah tewas dan kini tubuhnya telah berada di dasar danau dekat tempat tinggal mereka.

Semenjak ‘kepergian’ istrinya, Tuan Kang hidup hanya berdua di apartemennya bersama anak semata wayangnya, Bobby. Sementara itu para polisi yang dilapori oleh kerabat sang istri yang mulai curiga masih tak menemukan petunjuk perihal keberadaan wanita malang tersebut. Mereka sudah berusaha mencari ke mana-mana, tapi penyelidikan mereka tak membuahkan hasil.

Sementara itu Tuan Kang yang merasa aman karena tak ada yang mengetahui perbuatannya, merasa lega karena Bobby sama sekali tidak terlihat sedih karena tak bertemu ibunya selama berbulan-bulan. Ia bahkan tidak pernah menanyakan ibunya sama sekali. Perangainya tetap tenang seperti sebelumnya.

Sedikit kuatir dengan anak laki-lakinya itu, pada suatu hari Tuan Kang bertanya padanya.

“Apakah kamu tidak merindukan ibumu? Apakah kamu baik-baik saja, Bobby?”

Bobby menghentikan permainan mobil-mobilannya dan mendongak pada ayahnya.

“Aku nggak apa-apa, Pa. Aku cuma heran aja kenapa papa terus menerus selalu menggendong mama di pundak selama berbulan-bulan. Apa Papa nggak capai..??

Sekian..

By : Dwayne reywinson

Follow me : @Jelangkung